Hai, selamat datang di dunia imaji..
Satu-satunya tempat dimana aku bisa memilikimu semauku.. tempat dimana kamu akan selalu hidup, tak tersentuh, tak terusik, dan hanya disitulah kamu bisa menerimaku.
Sesekali aku datang menengokmu, sekedar mengulas senyum dan membingkai mata indahmu, bersandar aku menyeka lelahku..
Di ruang temaram itu kau memelukku erat dan aku tertidur pulas seperti bayi di dadamu.. seraya menerka-nerka "apakah seperti ini rasanya pulang ke rumah? Nyaman."
Kamu mengecup keningku dua kali. Merapalkan hal-hal indah tentang kita dan mengelus surai hitam di kepalaku.
Kamu masih disitu. Di dunia imajiku. Dan akan terus disitu entah sampai kapan.
Mulai dari rambutku yang hanya cukup menyentuh telinga, sampai sudah sepanjang ini, dan terus sampai kelabu, tidak ada yg bisa mengusikmu.
Aku masih punya banyak ruang. Ku harap sang entah mau menyisakan sedikit ruang untukmu.
Salahmu. Salahmu telah menancapkan tiang pancang terlalu dalam, atau aku saja yang terlalu gembur menjadi tanah...
Hey... kuberi tahu satu hal.
Kamu tidak perlu tahu rasanya jadi aku..
Kamu hanya perlu tahu seberapa tulusnya aku untuk melihatmu tersenyum.
Maka, selagi aku bisa, akan ku buat kamu slalu tersenyum disana.. di dunia imajiku.