Selasa, 08 Desember 2020

Sebenarnya..

 It's been a long time since we talked

It's been a long time since I heard your voice

Rasanya baru kemarin kita menyusuri kota berdua, menebak nebak kemana angin akan membawa kita..


Rasaku masih sama. Tidak berkurang sama sekali. 

Hanya saja kini aku berhenti untuk memberitahukannya kepadamu.

Iya, aku harus berhenti, agar aku tdk terlihat mudah dihadapanmu. Agar kamu tidak terus menerus memperlakukanku seenaknya.


Hey, aku tidak bilang bahwa perbuatanmu itu benar. Apa yang kamu lakukan sangat tidak dewasa dan menyakitiku. 

Aku tidak tahu apa alasanmu berbuat seperti itu, apa salahku padamu, dan mengapa kau tidak meminta maaf kepadaku.

Ada banyaaaak sekali hal yg ingin kuceritakan padamu, pun banyak juga yg ingin kutanyakan tentangmu saat ini.

Jam berapa kamu pulang, apakah kamu sehat, bagaimana tempat kerjamu, berapa banyak puntung rokok yg kau habiskan dalam sehari sekarang ?

Andai kamu tahu.


Tidak tidak.. aku berhenti bicara bukan karena membencimu. Karna sejujurnya aku tak pernah bisa benci padamu.

Aku berhenti bicara karna aku berusaha mencintai diriku. Melindungi perasaanku dan perasaanmu dari keegoisan, amarah, dan prasangka.


Aku tak tahu apa yg sedang kamu lakukan sekarang, aku hanya bisa berdoa dan terus berdoa untuk kebaikanmu. Aku cuma bisa bercerita disini. Semoga Tuhan berbaik hati menitipkan rinduku pada angin yang menerpa halus pipimu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;